Sunday, April 25, 2010
Benjolan di Leher Pasca Campak...
Benjolan di Leher Pasca Campak
Anak perempuan saya, 16 bulan, pernah terkena campak ketika usianya 9 bulan. Ia dirawat di rumah sakit selama 5 hari karena mengalami kejang dan tidak sadarkan diri selama sekitar 7 jam. Pada waktu dirawat itu dia diinfus, dironsen dan diambil virus dari belakang.
Sepulang dari rumah sakit, ia memang tampak sehat. Tapi saya khawatir karena di leher sebelah kanan dan kiri timbul benjolan? Benjolan di leher sebelah kiri kecil, sementara benjolan di sebelah kanan besar. Padahal, sejak lahir tak pernah tampak tanda-tanda seperti itu. Berat badannya ketika lahir 3,6 kg dan saat ini 9 kg.
Penyakit apa sebenarya yang menimpa anak saya? Dia sendiri tampaknya tidak pernah merasa kesakitan dengan kondisinya tersebut. Saya ingin membawanya ke rumah sakit, tetapi khawatir jika harus dioperasi. Adakah kemungkinan tindakan lain selain operasi?
Ny. Sumiarsih, Jakarta.
Benjolan-benjolan tersebut kemungkinan kelenjar leher yang meradang. Hal itu bisa terjadi bila ada radang tenggorokan saat anak ibu terkena campak atau akibat infeksi ikutan.
Bila diberi obat radang tenggorokan yang baik, biasanya kelenjar itu akan mengecil atau hilang. Bila kelenjar-kelenjar itu makin banyak dan bergerombol, mungkin perlu pemeriksaan kembali dan bila perlu dilakukan pemeriksaan di laboratorium darah.
dr. Alan R. Tumbelaka, Sp. A (K)
IDAI Jaya
Saturday, April 10, 2010
Batuk Rejan .......
1/22/2007
Informasi untuk Para Orang Tua
Batuk rejan adalah infeksi saluran napas (infeksi pada paru-paru) yang menyebabkan serangan batuk yang bertubi-tubi. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Bordetella pertussis. Pertussis adalah nama lain dari batuk rejan.
Batuk rejan mudah sekali ditularkan. Bakteri tersebar melalui sebutir cairan ludah yang keluar saat batuk atau bersin. Bakteri ini juga dapat menyebar dari tangan ke hidung bila tangan telah bersentuhan dengan bakteri tersebut. Contohnya, bila anak anda telah terinfeksi dan anda mengusap hidung mereka dengan tisu lalu anda mengusap hidung anak lain, anda telah menyebarkan infeksi bakteri tersebut melalui tangan anda.
70-100% dari orang yang tinggal di rumah yang sama dengan dengan penderita batuk rejan biasanya akan terinfeksi.
Penyakit ini terutama sangat serius bila terjadi pada bayi berusia kurang dari 6 bulan. Bayi-bayi pengidap batuk rejan biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Anak-anak dan orang dewasa juga dapat menderita penyakit ini. Biasanya anak-anak dan orang dewasa yang terkena batuk rejan tidak akan kelihatan sakit parah, tapi mereka bisa menderita batuk selama berminggu-minggu.
Ada imunisasi untuk mencegah terjadinya batuk rejan. Anak-anak yang telah diimunisasi tetap dapat tertular batuk rejan tapi biasanya tidak berdampak serius.
Gejala dan Tanda-tanda
1. Batuk rejan biasanya gejalanya mirip dengan selesma, seperti hidung mampet dan batuk kering, yang berlangsung selama kurang lebih satu minggu.
2. Setelah itu, batuk terus berlanjut, yang mungkin akan mencapai satu minggu. Batuk akan makin panjang dan sering kali berakhir dengan suara seperti orang menarik napas.
3. Pada anak-anak, batuk berulang-ulang dapat membuat mereka muntah.
4. Anak-anak biasanya kelihatan sehat bila tidak sedang batuk.
5. Pada kasus-kasus yang lebih parah, bayi dan anak-anak mungkin mengalami kesulitan untuk bernapas sehabis batuk.
6. Anggota keluarga yang lain sering kali juga mengalami batuk.
7. Pada bayi-bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan, mungkin akan mengalami berhenti bernapas (yang disebut apnoea) bukan hanya batuk-batuk biasa.
Bagaimana Menegakkan Diagnosis
1. Biasanya dokter Anda akan menentukan apakah anak Anda menderita batuk rejan dengan mengajukan pertanyaan tentang batuk yang mereka alami atau dengan melihat anak Anda saat sedang batuk.
2. Pemeriksaan sekresi yang diambil dari hidung dan tes darah kadang-kadang dapat membantu untuk memastikan diagnosis tersebut.
Perawatan
Jenis-jenis perawatan yang dilakukan sangat bergantung pada banyak hal termasuk:
1. Usia anak Anda
2. Seberapa parah gejala yang dialami
3. Berapa lama anak Anda telah mengalami gejala tersebut.
Batuk rejan sangat berbahaya untuk para bayi, penderita yang masih berusia bayi ini yang biasanya harus dirawat di rumah sakit untuk diawasi secara intensif. Anak-anak dengan usia yang lebih dewasa yang mengalami gejala yang lebih parah juga biasanya harus dirawat di rumah sakit. Waktu yang diperlukan untuk penyembuhan sangat berbeda untuk setiap anak.
Antibiotik
Dokter Anda mungkin akan meresepkan antibiotik untuk anak Anda, tapi pemberian antibiotik bukanlah suatu keharusan. Pengobatan dengan antibiotik dapat mengurangi berapa lama anak Anda berada dalam kondisi yang mampu menularkan penyakitnya. Bila anak Anda sudah mengalami gejala batuk lebih dari 21 hari, mereka tidak lagi dapat menularkan penyakitnya. Pada kasus seperti ini, antibiotik biasanya tidak diperlukan.
Bersekolah
Anak Anda tidak boleh pergi ke sekolah atau tempat penitipan :
1. Selama 3 minggu dari saat ia mulai batuk, bila tidak ada pemberian antibiotik atau
2. Selama setidaknya 5 hari setelah mereka minum antibiotik.
Perawatan untuk Orang-orang Di Sekitar Penderita
1. Batuk rejan sangat mudah menular. Seringkali anggota keluarga yang lain atau orang lain yang sering melakukan kontak dengan penderita juga terinfeksi.
2. Batuk rejan sangat menular pada saat 3 minggu sebelum dan 3 minggu setelah batuk dimulai. Bila anak Anda diberi antibiotik, mereka masih dapat menularkan infeksi penyakit tersebut sampai mereka telah mengkonsumsi antibiotik selama lima hari.
3. Antibiotik harus diberikan pada semua orang yang tinggal di rumah yang sama atau yang melakukan kontak dengan anak Anda saat mereka dalam masa penularan.
Pencegahan
1. Imunisasi yang lengkap pada anak-anak adalah cara terbaik untuk mengendalikan batuk rejan.
2. Vaksinasi diberikan pada anak usia 2, 4, 6 bulan, dan pada usia 4 tahun.
3. Semua orang tua dengan anak berusia di bawah 8 tahun harus memeriksa apakah jadwal imunisasi anak mereka telah sesuai jadwal dan meminta dokter anak untuk melakukan imunisasi yang tertinggal.
4. Sesuai peraturan, para dokter yang merawat pasien yang diguga atau telah dipastikan menderita batuk rejan harus memberitahu Departemen Sosial (Departemen Kesehatan). Departemen kesehatan melakukan pencatatan tentang berapa banyak anak yang terinfeksi setiap tahun.
Hal-hal yang Perlu Diingat
1. Batuk rejan sangat berbahaya untuk bayi berusia di bawah 6 bulan. Bayi yang menderita batuk rejan biasanya perlu dirawat di rumah sakit.
2. Batuk rejan sangat mudah menular dan seringkali anggota keluarga yang lain atau orang-orang yang melakukan kontak denga penderita akan terinfeksi.
3. Bila anak Anda sudah batuk selama lebih dari 21 hari (3 minggu), mereka tidak lagi dapat menularkan infeksinya. Anak-anak ini biasanya tidak membutuhkan antibiotik.
Source
http://www.rch.org.au
(WM/
Ke Atas
Thursday, April 8, 2010
ANEKA RAGAM PENYEBAB DIARE....
Kumpulan gejala seperti nyeri, mulas, mual, kembung, dan sejenisnya, secara medis disebut sindrom atau kumpulan gejala dispepsi. Mendeteksi penyakit dengan sindrom dispepsi tidaklah mudah karena sumbernya bisa intra (gangguan saluran cerna) atau ekstra luminer (gangguan organ di luar saluran cerna), walaupun cetusannya mirip.
Sindrom dispepsi pencernaan terbagi atas ulcerlike dyspepsia (kerusakan lokal, luka atau borok pada permukaan dalam saluran cerna) dan non-ulcer dyspepsia (dengan gejala rasa panas di dada akibat asam lambung masuk ke esofagus), dismotilitas (kurang normalnya gerakan alat pencernaan), serta penyakit nonspesifik lain lagi.
Diare juga merupakan salah satu cetusan gangguan perut. Diare akut umumnya disebabkan oleh makanan atau minuman yang terkontaminasi. Diare ringan akan berakhir dalam 1 - 3 hari setelah diobati dengan obat diare yang banyak dijual di pasaran. Jenis diare lain yang muncul sekitar enam jam setelah makan, biasanya karena keracunan bakteri Staphylococcus. Sedangkan racun bakteri Clostridium dalam makanan atau minuman biasanya bereaksi setelah 12 jam. Bila diare terjadi sekitar 12 - 48 jam setelah makan sesuatu, mungkin disebabkan oleh bakteri Salmonella atau Compylobacter atau virus seperti Rotavirus atau Norwalk.
Penyebab diare akut yang lebih jarang bisa karena bakteri disentri, kolera, tifus, paratifus, serta alergi makanan. Sementara pada bayi, diare kebanyakan disebabkan oleh konsumsi susu formula yang tidak cocok atau susu yang terkontaminasi bakteri.
Tentu saja diare akut harus segera ditangani, jangan sampai mengakibatkan dehidrasi (kehabisan cairan dan garam/elekrolit dalam tubuh) yang akan membahayakan jiwa. Sedangkan diare kronis bisa disebabkan oleh gangguan usus yang cukup serius. Tentunya, penyebabnya harus dicari dengan saksama: luka atau radang pada usus (gastroenteritis), tumor ganas, dll. Kita harus waspada kalau faeses bercampur darah.
Diare terjadi lantaran konsentrasi air dalam faeses terlalu besar. Usus besar atau kolon, yang merupakan bagian terpenting dalam sistem pencernaan, tugasnya menyerap banyak air dari makanan berair yang lewat. Di situlah diproduksi semi-faeses. Namun, bila muatan usus besar tersebut lewat terlalu cepat atau karena suatu hal usus halus terinfeksi sehingga terlalu banyak cairan masuk ke dalam usus besar, terjadilah diare.
Untuk pertolongan pertama, dianjurkan setiap keluarga menyimpan garam oralit, ditambah obat diare yang tersedia. Bila diare tidak juga berhenti, segeralah ke rumah sakit, dokter, atau puskesmas terdekat. Pada umumnya dokter memberikan obat antibiotika yang mengandung sulfa untuk menghentikan diare. Bantuan dokter sangat dibutuhkan bila diare tidak berhenti dalam 1 - 2 hari.
DEMAM BERDARAH DENGUE.....
DEMAM MAKIN MENGECOH MAKIN GANAS
Tingginya jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) memaksa pemerintah DKI Jakarta menyatakan status ‘Kejadian Luar Biasa DBD’ untuk kawasan Jakarta. Sejak awal Januari hingga awal Juni 2007 tercatat 23.894 kasus, 65 di antaranya meninggal dunia (data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta). Meskipun sejak 5 Juli 2007 lalu, status ini diturunkan menjadi ’siaga’, nyatanya hingga pertengahan tahun ini jumlah korban masih cukup tinggi, termasuk yang meninggal. Karena itu, jangan sampai lengah sedikit pun!
GEJALA MAKIN MENGECOH
Sesuai namanya, penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Seperti diungkapkan dr. Eppy SpPD dari Divisi Penyakit Tropik & Infeksi RS Persahabatan Jakarta, virus tersebut masuk ke dalam tubuh manusia lewat gigitan nyamuk yang menembus kulit. Awalnya, virus tersebut hanya berkembang di daerah gigitan, lalu segera menyebar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah, sehingga menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan sistem pembekuan darah.
Pada saat itulah, menurut dr. Eppy, suhu tubuh seseorang yang terinfeksi virus ini akan segera meninggi, sebagai bentuk perlawanan antibodi terhadap kehadiran virus tersebut. Karena itu, kemunculan demam (umumnya di atas 38 derajat Celsius) yang dialami secara tiba-tiba, wajib diwaspadai sebagai salah satu gejala serangan DBD.
Selain demam akut selama 2 - 7 hari, gejala lain yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah terjadinya perdarahan (mulai dari perdarahan ringan seperti bintik-bintik merah (petekie) hingga perdarahan otak. Penurunan kadar trombosit menjadi kurang dari 100.000 per milimeter kubik darah, serta perembesan plasma (cairan) darah.
Celakanya, belakangan ini gejala-gejala khas tersebut tidak selalu muncul pada penderita. Yang timbul justru gejala-gejala lain yang cenderung tidak lazim, seperti gejala flu berat atau nyeri tenggorokan. Karenanya, saat ini penting untuk mewaspadai gejala-gejala nonspesifik lain yang bisa menjurus pada tanda-tanda penularan virus dengue. Mulai dari nyeri tenggorokan, batuk, pilek, sakit kepala berat, nyeri sendi dan otot, mual, kembung, hingga susah buang air besar dan diare.
Seseorang dapat dikatakan positif menderita DBD jika terjadi kenaikan kadar hematokrit hingga mencapai lebih dari 20% dari kadar normal. Kenaikan itulah yang bisa menjadi indikasi terjadinya perembesan cairan darah dari pembuluh darah kapiler. Bahkan, pada kasus tertentu, mungkin saja terjadi peningkatan kadar hematokrit yang tidak dibarengi dengan penurunan kadar trombosit.
WASPADAI DSS YANG MEMATIKAN
Hingga saat ini, vaksin antivirus untuk DBD belum ditemukan. Karenanya, pengobatan yang bisa dilakukan hanyalah sebatas pengobatan supportif serta upaya mengatasi gejala-gejala yang muncul, antara lain dengan memberi cairan sebanyak mungkin dan memberi kompres dingin untuk menurunkan demam.
Langkah-langkah penanganan tersebut memang tetap diperlukan, untuk mencegah agar infeksi virus dengue ini berkelanjutan dan memperparah kerusakan pada dinding pembuluh darah. Kerusakan tersebut dimulai dari meningkatnya permeabilitas (pelebaran) dinding pembuluh darah hingga pecahnya pembuluh darah yang berakibat timbulnya perdarahan.
Kondisi peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah akan menyebabkan perembesan cairan darah menuju organ paru dan rongga perut, sehingga bisa menimbulkan gangguan tersendiri pada masing-masing fungsi organ tersebut. Akibat lainnya, pembuluh darah pun menjadi kekurangan cairan dan oksigen. Sedangkan jika terjadi perdarahan, selain bisa menimbulkan munculnya bintik-bintik merah di kulit, juga bisa menyebabkan gusi berdarah, mimisan, perdarahan dari telinga atau dubur, hingga perdarahan otak yang berujung pada stroke.
Atau, bisa juga akan terjadi perdarahan yang tak terkontrol dari berbagai organ tubuh tersebut yang sulit dihentikan, akibat terjadinya gangguan pembekuan darah secara menyeluruh. “Jika se–seorang sudah mengalami perdarahan, berarti kegawatan penyakitnya sudah masuk dalam derajat dua. Satu tingkat di bawah fase DSS (dengue shock syndrome). Karenanya, perlu dijaga agar pasien DBD tidak berlanjut sampai ke tahap DSS,” ujar dr. Eppy.
Fase DSS merupakan kondisi paling parah atau stadium akhir dari infeksi virus dengue ini. Jika seorang penderita DBD sudah masuk dalam fase ini, maka risiko kematian yang mengancamnya menjadi cukup besar. Bahkan, kalaupun ia berhasil lolos dari fase ini, besar kemungkinan pula ia akan mengalami kecacatan akibat kegagalan salah satu atau beberapa fungsi organnya, mulai dari otak, ginjal, hingga hati.
Kerentanan terhadap bahaya DSS juga lebih banyak dialami anak-anak dibanding orang dewasa. Menurut dr. Eppy, hal ini karena kondisi volume tubuh mereka relatif lebih kecil sehingga kapasitas untuk menampung cairan pun lebih sedikit. Alhasil, sedikit saja terjadi gangguan pada keseimbangan cairan dalam tubuh mereka, dampaknya pun menjadi lebih buruk.
AKIBAT MUTASI VIRUS DENGUE?
Dengan makin banyaknya penderita yang tidak menunjukkan gejala DBD yang biasa, serta makin cepat dan mudahnya serangan virus dengue masuk ke dalam kondisi akut, sempat memunculkan dugaan tentang adanya varian baru dari virus ini, yang ditengarai sebagai bentuk upaya virus memperkebal diri dengan cara bermutasi.
Dugaan ini sebenarnya sudah muncul sejak 2004 lalu. Apalagi, di tahun itu jumlah kasus DBD tercatat sangat tinggi, mencapai 79.462 kasus. Beberapa pihak masih berupaya untuk mencari jawaban pasti dari dugaan tersebut. “Belum ada hasil yang signifikan untuk memberikan kepastian seputar dugaan munculnya varian baru virus dengue ini,” ungkap dr. Tjahjani Mirawati Sudiro dari Bagian Mikrobiologi FKUI yang terus melakukan sejumlah penelitian dengan mengembangkan diagnostik dan pemetaan genetik dari virus dengue.
Tuesday, April 6, 2010
Buah Duku Mencegah Kanker Kolon dan Diare
Senin, 21 Mei 2007 - Dikirim oleh bibien
Kategori : Kesehatan
Duku Buah Segar Menyehatkan
Buah duku ( Lansium Domesticum Corr) berasal dari tanaman berkayu yang hidup menahun. Pohonnya diperkirakan asli dari Indonesia. Literatur lain mengatakan duku berasal dari Asia Tenggara bagian barat, dari semenanjung Thailand di sebelah barat sampai Kalimantan di sebelah timur. Kini buah duku hampir tersebar luas diseluruh wilayah Asia dan menjadi salah satu primadona buah tropis.
Di Indonesia, sentra buah duku tersebar luas di wilayah Sumatra dan Jawa. Jenis yang banyak dibudidayakan adalah varietas Komering, Metesih, Condet dan Kalikajar. Buah duku dapat tumbuh subur di daerah beriklim basah dengan curah hujan tinggi. Tanaman ini termasuk jenis pohon buah musiman yang hanya berbuah setahun sekali. Biasanya bunga akan bermunculan di awal musim hujan (September-Oktober). Enam bulan kemudian buah terlihat bergelantungan di ranting dahan dan siap dipanen pada bulan Februari-Maret. Buah duku mentah berwarna hijau, bergetah dan citarasanya sangat asam. Seiring matangnya buah, kulit akan berubah kekuningan dan daging buah akan berasa manis. Sebagian besar buah duku hanya dimakan segar sebagai buah meja. Padahal kalau kita mau sedikit berkreasi, duku dapat dijadikan beragam sajian lezat dan nikmat, seperti untuk isi puding, campuran fruits cocktail atau sebagai bahan baku selai.
Dari Selai Hingga Puding Cantik
Untuk selai, siapkan 1500 gr daging buah duku yang sudah diblender halus, 600 gr gula pasir, 100 ml air, 5 gr gelatin, 30 ml air jeruk lemon dan ½ sdt vanila essens. Semua bahan dicampur jadi satu, panaskan hingga tekstur mengental dan warna kekuningan. Selagi panas simpan di dalam botol kaca, tutup rapat, kini Anda mempunyai selai duku yang lezat dan siap digunakan kapan saja. Variasi lain yang dapat dibuat adalah puding buah. Caranya buah duku dapat diblender kemudian dicampur dengan adonan agar-agar atau dibiarkan utuh untuk isi puding. Teksturnya kenyal dengan citarasa manis, segar dan sedikit asam menjadikan puding terasa lebih istimewa dan cantik tampilanya.
Sumber Mineral dan Zat Besi
Dilihat dari komposisi zat gizinya, buah duku tidak terlalu mengcewakan. Setiap 100 gr buah duku terkandung kalori 70 kal, protein 1.0 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 13 g, mineral 0.7 g, kalsium 18 mg, fosfor 9 mg dan zat besi 0.9 mg. Untuk kandungan kalori, mineral dan zat besi duku setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan buah apel atau jeruk manis. Kandungan lain yang bermanfaat adalah dietary fiber atau serat. Salah satu zat yang bermanfaat untuk memperlancar sistem pencernaan, mencegah kanker kolon dan membersihkan tubuh dari radikal bebas penyebab kanker.
Selain daging buah yang segar menyehatkan, bagian kulit buah dan bijinya juga bermanfaat untuk bahan baku obat anti diare dan menurunkan demam. Kulit kayunya juga sering digunakan orang untuk mengobati gigitan serangga berbisa dan obat disentri. Sebagian orang juga percaya, benalu pohon duku dapat menghambat dan membasmi sel-sel kanker. Sungguh tanaman yang istimewa bukan?.
Islamic name
Giving your child a meaningful Islamic name
It’s always a joy when Allah blesses you with a child. Children bring happiness and joy, but also trials and great responsibilities. One of the very first duties you have toward your new child, besides physical care and love, is to give your child a name that carries honor and Islamic meaning behind it.It is reported that the Prophet (peace be upon him) said: “On the Day of Resurrection, you will be called by your names and by your fathers’ names, so give yourselves good names.” (Hadith Abu Dawud)
Remember, just because a name stems from a certain language or culture, doesn’t mean that it has a good Islamic meaning. Several of the companions of the Prophet Muhammad (peace be upon him) changed their own Arabic names, because the meanings of their names connoted wickedness. Â
Nama Anak-Anak Putri
ALIF (الألÙ)
1. Atiah : آتÙÙŠÙŽØ© : yang datang
2. Azifah : آزÙÙÙŽØ© : yang mendekat ; nama lain dari hari Kiamat
3. Asiah : آسÙÙŠÙŽØ© : nama isteri Fir’aun yang beriman kepada Allah; ahli dalam pengobatan
4. Aminah : آمÙÙ†ÙŽØ© : Nama ibu Rasulullah; yang aman
5. Abiyyah : أَبÙيَّة : yang menolak kehinaan; punya kepribadian yang kokoh
6. Atsilah : Ø£ÙŽØ«Ùيْلَة : yang berakar; mempunyai keturunan yang baik
7. Ahlam :Ø£ÙŽØْلاَم : jamak dari hulm ; mimpi
8. Adibah :أَدÙيْبَة : sastrawati
9. Arja : أَرْجَى : lebih diharapkan
10. Aribah :أَرÙيْبَة : yang berakal; pandai
11. Aridhah : أَرÙيْضَة : yang bersih, terang ; mengesankan
12. Arij :أَرÙيْج : bau yang sedap
13. Arikah : أَرÙيْكَة : permadani yang dihias
14. Azka : أَزْكَى : lebih suci, bersih
15. Azaliyyah : أَزَلÙيَّة : yang bersifat azaly, dari sejak dulu
16. Asma’ : أَسْمَاء : jamak dari ism ; nama
17. Asma : أَسْمَى : lebih mulia, tinggi
18. Asywaq : أَشْوَاق : jamak dari syauq ; kerinduan
19. Ashilah : أَصÙيْلَة : yang asli, orisinil
20. Adhwa’ : أَضْوَاء : jamak dari dha-u’ ; cahaya
21. Agharid : أَغَارÙيْد : jamak dari ughrudah : kicauan burung
22. Afanin : Ø£ÙŽÙَانÙيْن : daun yang lembut; jenis perkataan yang khas
23. Afrah : Ø£ÙŽÙÙ’Ø±ÙŽØ§Ø : jamak dari farhah : kegembiraan; pesta
24. Afkar : Ø£ÙŽÙْكَار : jamak dari fikr : pemikiran
25. Afnan : Ø£ÙŽÙْنَان : Cabang pohon
26. Alfiyyah : أَلْÙÙيَّة : dinisbatkan kepada kata alf : ribuan
27. Althaf : أَلْطَا٠: taufik, lembut
28. Amany : أَمَانÙÙŠ : jamak dari umniyah : cita-cita
29. Amjad : أَمْجَاد : Maruwah; kedermawanan; keagungan
30. Amirah : Ø£ÙŽÙ…Ùيْرَة : pemimpin
31. Anisah : Ø£ÙŽÙ†Ùيْسَة : yang lembut; jinak
32. Aniqah : Ø£ÙŽÙ†Ùيْقَة : indah menawan
33. Ibtisamah : اÙبْتÙسَامَة : senyuman
34. Ibtihaj : اÙبْتÙهَاج : keceriaan, kegembiraan
35. Ibtihal : اÙبْتÙهَال : memohon/berdoa (kepada Allah)
36. Ihtisyam : اÙØْتÙشَام : malu
37. Ihtifa’ : اÙØْتÙÙَاء : sambutan penu
38. Ihtima’ : اÙØْتÙمَاء : berlindung, bertahan
39. Ihtiwa’ : اÙØْتÙوَاء : mencakup, mengandung (sesuatu)
40. Irtiqa’ : اÙرْتÙقَاء : meningkat
41. Irtiyah : اÙرْتÙÙŠÙŽØ§Ø : puas, senang
42. Izdihar : اÙزْدÙهَار : maju, berkembang
43. Istifadah : اÙسْتÙÙَادَة : mengambil faedah, memanfaatkan
44. Isytihar : اÙشْتÙهَار : terkenal, masyhur
45. Iftikhar :اÙÙْتÙخَار : bangga
46. Imtitsal : اÙمْتÙثَال : menjalankan perintah
47. Imtidah : اÙمْتÙØ¯ÙŽØ§Ø : memuji
48. Imtinan : اÙمْتÙنَان : Rasa syukur dan penghargaan; menyebut keutamaan diri
49. Intishar : اÙنْتÙصَار : kemenangan
50. Intima’ : اÙنْتÙمَاء : berafiliasi (kepada)
51. In’am : Ø¥Ùنْعَام : penganugerahan
52. Inas : Ø¥Ùيْنَاس : penjinakan; melembutkan hati; Yakin
53. Umamah : Ø£Ùمَامَة : nama anak tiri Rasulullah (anak Ummu Salamah); onta yang berjumlah tiga ratus
54. Umaimah : Ø£Ùمَيْمَة : Diminutif (tashgir) dari kata Umm (ibu)
55. Unsyudah : Ø£ÙنْشÙوْدَة : syair yang dilantunkan.
BA’ (الباء )
1. Bahitsah : بَاØÙØ«ÙŽØ© : Yang mencari; mengkaji/meneliti
2. Badirah : بَادÙرَة : Yang bersegera
3. Badiyah : بَادÙÙŠÙŽØ© : yang tampak; perkampungan di pelosok
4. Bazilah : بَاذÙÙ„ÙŽØ© : yang membanting tulang, berupaya keras
5. Barrah : بَارَّة : yang berbakti (kepada kedua orangtuanya, dll); yang berbuat baik
6. Bari’ah : بَارÙعَة : yang menonjol, unggul, cemerlang
7. Bariqah : بَارÙÙ‚ÙŽØ© : yang berkilau; awan yang berkilat
8. Bazigha : بَازÙغَة : yang muncul
9. Basilah : بَاسÙÙ„ÙŽØ© : yang berani
10. Basimah : بَاسÙÙ…ÙŽØ© : yang tersenyum
11. Balighah : بَالÙغَة : yang sudah mencapai usia baligh
12. Bahirah : بَاهÙرَة : Yang bercahaya
13. Bahiyah : بَاهÙÙŠÙŽØ© : wajah yang ceria
14. Bahriyyah : بَØْرÙيَّة : yang dinisbatkan kepada bahr : laut
15. Badriyyah : بَدْرÙيَّة : yang dinisbatkan kepada badr : bulan purnama
16. Badi’ah : بَدÙيْعَة : yang cantik, indah
17. Badilah : بَدÙيْلَة : pengganti
18. Badinah : بَدÙيْنَة : yang gemuk
19. Bari`ah : بَرÙيْئَة : yang selamat, terbebas dari ikatan, polos tidak berdosa
20. Barokah : بَرَكَة : keberkahan; pertumbuhan; pertambahan
21. Basmah : بَسْمَة : senyuman
22. Basyirah : بَشÙيْرَة : yang menyampaikan kabar gembira
23. Balqis : بَلْقÙيْس : nama Ratu negeri Saba’ pada masa Nabi Sulaiman ‘alaihissalaam
24. Balighah : بَلÙيْغَة : yang fashih, amat sangat mengena
25. Bahjah : بَهْجَة : kegembiraan, keceriaan
26. Bahirah : بَهÙيْرَة : wanita yang terhormat
27. Bahiyyah : بَهÙيَّة : yang cantik; bersinar; berkilau
28. Baydla` : بَيْضَاء : yang putih
29. Butsainah : بÙثَيْنَة : (diminutif dari Batsnah) ; wanita yang cantik
30. Buraidah : بÙرَيْدَة : (diminutif dari bard); dingin ; nama sebuah tempat/propinsi di Arab Saudi
TA’ (التاء)
1. Tâiqah : تَائÙÙ‚ÙŽØ© : yang merindu, sangat menginginkan sesuatu
2. Tâbi’ah : تَابÙعَة : yang mengikuti
3. Tâsi’ah : تَاسÙعَة : yang kesembilan
4. Tâliyah : تاَلÙÙŠÙŽØ© : yang membaca (al-Qur’an); yang berikutnya, yang mengikuti
5. Tabrîz : تَبْرÙيْز : yang lebih unggul; penampakan
6. Tahiyyah : تَØÙيَّة : ucapan selamat
7. Tarbiyah : تَرْبÙÙŠÙŽØ© : mendidik, pendidikan
8. Tarqiyah : تَرْقÙÙŠÙŽØ© : meningkatkan, peningkatan
9. Tazkiyah : تَزْكÙÙŠÙŽØ© : menyucikan (diri); penyucian (diri); rekomendasi
10. Tasliyah : تَسْلÙÙŠÙŽØ© : menghibur, hiburan
11. Taghrîd : تَغْرÙيْد : kicau burung
12. Taqiyyah : تَقÙيَّة : yang taqwa
13. Talîdah : تَلÙيْدَة : klasik
14. Tamîmah : تَمÙيْمَة : penciptaan yang sempurna; perlindungan
15. Tawaddud : تَوَدّÙد : cinta kasih
16. Tahâni : تَهَانÙÙŠ : jamak dari kata tahni-ah ; ucapan selamat
17. Taima’ : تَيْمَاء : padang sahara; nama lembah di bagian utara jazirah Arab
TSA’ (الثاء)
1. Tsâbitah : ثَابÙتَة : yang kokoh; teguh hati; lurus
2. Tsariyyah : ثَرÙيَّة : yang kaya
3. Tsurayya : Ø«Ùرَيَّا : kumpulan bintang
4. Tsuaibah : Ø«Ùوَيْبَة : nama wanita penyusu Nabi Shallallâhu ‘alaihi wasallam ; diminutif dari tsawâb (pahala)
JÎM (الجيم)
1. Jâizah : جَائÙزَة : hadiah, orang yang membolehkan
2. Jasîmah : جَسÙيْمَة : yang besar badannya, gemuk
3. Jamîlah : جَمÙيْلَة : yang cantik
4. Jalîlah : جَلÙيْلَة : yang tinggi, mulia, agung
5. Jauharah : جَوْهَرَة : mutiara
6. Jahra’ : جَهْرَاء : yang bersuara lantang, jelas
7. Jaida’ : جَيْدَاء : leher yang jenjang
8. Jinân : جÙنَان : (kata jamak dari jannah) taman, kebun, surga
9. Jumânah : جÙمَانَة : butir mutiara yang besar
10. Juwairiyyah : جÙوَيْرÙيَّة : nama salah seorang Isteri Rasulullah
AL-HA’ (الØاء)
1. Habibah : ØَبÙيْبَة : Kekasih; tersayang
2. Hasanah : Øَسَنَة : Perkataan atau perbuatan yang baik
3. Hasibah :ØَسÙيْبَة : Yang memiliki keturunan terpandang
4. Hasna` : Øَسْنَاء : Cantik; indah; molek
5. Hakimah : ØÙŽÙƒÙيْمَة : yang bijaksana
6. Halwa : Øَلْوَى : manisan
7. Halimah : ØÙŽÙ„Ùيْمَة : Yang sabar, lembut; wanita yang menyusui Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam
8. Hamdunah : ØَمْدÙوْنَة : Yang memiji; yang bersyukur
9. Hamidah : ØÙŽÙ…Ùيْدَة : Yang tingkah lakunya terpuji
10. Hannan : Øَنَّان : Yang banyak mengasihi; kelembutan hati
11. Hanin : ØÙŽÙ†Ùيْن : Yang penuh kasih sayang
12. Hawwa` : Øَوَّاء : yang mengandung sesuatu; isteri Nabi Adam
13. Haura` : Øَوْرَاء : Wanita berkulit putih yang memiliki mata yang sangat hitam
14. Husna : ØÙسْنَى : Kesudahan yang menyenangkan
15. Hamnah : Øَمْنَة : Kemudahan
16. Hishshah : ØÙصَّة : Bagian; jenis mutiara
17. Husniyah :ØÙسْنÙيَّة : Yang bersifat baik
18. Hulwah : ØÙلْوَة : Mata atau mulut yang indah; manis
19. Humaira` : ØÙمَيْرَاء : Diminutif (tashghir) dari kata ‘Hamra`’ (yang kemerah-merahan)
20. Huriyah : ØÙوْرÙيَّة : Bidadari surga; wanita cantik
21. Hazimah : ØَازÙÙ…ÙŽØ© : Yang memiliki keteguhan hati dan keyakinan diri; bersikap tegas
22. Hafizhah :ØَاÙÙظَة : Yang memelihara, menjaga diri
23. Hamidah : ØَامÙدَة : Yang bersyukur; yang memuji
AL-KHÂ’ (الخاء)
1. Khatimah : خَاتÙÙ…ÙŽØ© : Kesudahan atau penghabisan sesuatu
2. Khathirah : خَاطÙرَة : Pikiran atau rasa yang melintas didalam hati
3. Khalidah : خَالÙدَة : Abadi
4. Khalidiyah : خَالÙدÙيَّة : Yang menisbatkan kepada ‘khalidah’
5. Khalishah : خَالÙصَة : Murni, bening
6. Khashibah : خَصÙيْبَة : Banyak kebaikan; subur
7. Khadhra` : خَضْرَاء : Hijau; langit.
8. Khulashah : Ø®Ùلاَصَة : Kesimpulan; ringkasan
9. Khamilah : خَمÙيْلَة : Beludru; hutan belukar
10. Khansa : خَنْسَاء : Yang memiliki hidung mancung; wanita yang baik
11. Khaulah : خَوْلَة : Rusa betina
12. Khairiyah : خَيْرÙيَّة : Yang memiliki sifat baik
13. Khizanah : Ø®Ùزَانَة : Harta yang disimpan; lemari
AD-DÂL (الدال)
1. Daliyah : دَالÙÙŠÙŽØ© : Pohon anggur
2. Danah : دَانَة : Batu mulia
3. Daniyah : دَانÙÙŠÙŽØ© : Dekat
4. Dalilah : دَلÙيْلَة : Bukti; jalan yang terang
5. Dauhah : دَوْØÙŽØ© : Hujan yang turun terus-menerus dan tidak lebat
6. Daulah : دَوْلَة : Negara; pemerintahan
7. Daumah : دَوْمَة : Pohon yang lebat; kelangsungan
8. Dayyinah : دَيّÙÙ†ÙŽØ© : Taat beragama
9. Diyanah : دÙيَانَة : Agama
10. Dimah : دÙيْمَة : Hujan yang turun terus-menerus
11. Durrah : دÙرَّة : Mutiara yang besar
12. Durriyah : دÙرّÙيَّة : Dinisbahkan kepada ‘Durrah’
ADZ-DZÂL (الذال)
1. Dzakirah : ذَاكÙرَة : Yang berzikir; yang selalu ingat
2. Dzakiyyah : Ø°ÙŽÙƒÙيَّة : Cerdas
3. Dzahabiyyah : ذَهَبÙيَّة : Yang memiliki sifat emas
4. Dzikra : Ø°Ùكْرَى : Ingatan; ketenangan
5. Dzihniyyah : Ø°ÙهْنÙيَّة : Menurut akal
6. Dzu`abah : Ø°Ùؤَابَة : Rambut yang dikepang; jambul
AR-RÂ’ (الراء)
1. Ra`idah : رَائÙدَة : Pemandu; penunjuk jalan
2. Rabihah : رَابÙØÙŽØ© : Yang beruntung
3. Rabi`ah : رَابÙعَة : Subur; keempat
4. Rabiyah : رَابÙÙŠÙŽØ© : Permukaan tanah yang menonjol
5. Rajihah : رَاجÙØÙŽØ© : Yang utama; yang diprioritaskan
6. Rajiyah : رَاجÙÙŠÙŽØ© : Yang mengharapkan
7. Rasikhah : رَاسÙخَة : Yang tegar; yang kuat; yang tetap
8. Rasiyah : رَاسÙÙŠÙŽØ© : Yang tegar; yang kuat
9. Rasyidah : رَاشÙدَة : Yang matang pikirannya
10. Radhiyah : رَاضÙÙŠÙŽØ© : Yang rela; yang merasa puas
11. Raghibah : رَاغÙبَة : Yang menyayangi
12. Raghidah : رَاغÙدَة : Yang hidupnya enak
13. Raqiyah : رَاقÙÙŠÙŽØ© : Yang tinggi
14. Raniyah : رَانÙÙŠÙŽØ© : Yang memandang dengan terpesona
15. Rabwah : رَبْوَة : Tanah yang mendaki
16. Rajwa : رَجْوَى : Permohonan
17. Rajiyyah : رَجÙيَّة : Yang diharapkan
18. Rahimah : رَØÙيْمَة : Penyayang; pengasih
19. Rasmiyyah : رَسْمÙيَّة : Menurut resmi; dinisbatkan kepada ‘rasm’ (tulisan)
20. Rasyidah : رَشÙيْدَة : Yang dibimbing; diberi petunjuk
21. Rashafah : رَصَاÙÙŽØ© : Taman disekitar kota
22. Rashanah : رَصَانَة : Kewibawaan; ketenangan
23. Radhwa : رَضْوَى : Keridhaan; nama bukit yang terletak diantara Madinah Dan Yanbu`
24. Radhiyyah : رَضÙيَّة : Yang puas
25. Raghdah : رَغْدَة : Kehidupan yang damai
26. Raghibah : رَغÙيْبَة : Anugerah yang banyak; yang disenangi
27. Raghidah : رَغÙيْدَة : Air susu; buih
28. Rafidah : رَÙÙيْدَة : Yang diberi pertolongan
29. Rafi`ah : رَÙÙيْعَة : Yang tinggi
30. Rafiqah : رَÙÙيْقَة : Istri; pendamping
31. Ramziyyah : رَمْزÙيَّة : Simbolik
32. Rana : رَنَا : Sesuatu yang indah dan enak dipandang
33. Rawdhah : رَوْضَة : Taman yang banyak pepohonannya
34. Raihanah : رَيْØَانَة : Wanita yang baik jiwanya
35. Rifqah : رÙÙْقَة : Perkumpulan; himpunan; nama istri Ishaq atau ibu Yaqub
36. Riqqah : رÙقَّة : Kasih sayang; rasa malu; kelembutan
37. Ridah : رÙيْدَة : Angin semilir
Az-Zây (الزاي)
1. Zahirah : زاهرة : Cemerlang; Bercahaya
2. Zakiyyah : زَكÙيَّة : Yang beruntung
3. Zahra` : زَْهْرَاء : bentuk muannats (gender) dari kata Azhar; wajah yang cemerlang; bulan; julukan Fathimah, putri Rasulullah
4. Zahrah : زَهْرَة : Bunga; keindahan
5. Zahidah : زَهÙيْدَة : Yang utama; yang diprioritaskan
6. Zahiyyah : زَهÙيَّة : Yang bersinar; cemerlang
7. Zainab : زَيْنَب : Nama putri dan isteri Rasulullah
8. Zubaidah : زÙبَيْدَة : diminutif dari kata Zubdah ; intisari dari sesuatu
9. Zulfa : زلÙÙ‰ : Kedudukan, derajat;dekat;taman
9. Zuhdiyyah : زÙهْدÙيَّة : Dinisbahkan kepada kata Zuhd
10. Zuhrah : زÙهْرَة : Putih mengkilat; warna yang bening
As-Sîn (السين )
1. Sabikah :سَبÙيْكَة : Batang emas yang dilebur
2. Sa`danah : سَعْدَانَة : Burung dara; bahagia
3. Sa`diyah :سَعْدÙيَّة : Yang menisbatkan kepada kata-kata sa`ad (kebahagiaan)
4. Sa`adah :سَعَادَة : Kebahagiaan; Kesenangan
5. Sa`idah :سَعÙيْدَة : Yang berbahagia; yang hidupnya enak
6. Sakinah :سَكÙيْنَة : Tenang; berwibawa; lembut
7. Salsabil :سَلْسَبÙيْل : Nama mata air di surga; air yang sedap
8. Salma : سَلْمَى : Selamat; sehat; nama pohon
9. Salwa : سَلْوَى : Madu; burung berwarna putih mirip seperti burung layang-layang
10. Samahah : سَمَاØÙŽØ© : Kelapangan dada; kehormatan; kemudahan; gelar bagi seorang mufti
11. Samihah : سَمÙيْØÙŽØ© : Yang tolerans; yang mulia
12. Samirah : سَمÙيْرَة : Yang Mengobrol di waktu malam
13. Saniyyah : سَنÙيَّة : Berkedudukan tinggi; yang bersinar
14. Saudah : سَوْدَة : Harta melimpah; nama istri Nabi Muhammad saw
15. Sausan : سَوْسَن : Tumbuhan yang harum baunya dan banyak jenisnya
16. Sulthanah : سÙلْطَانَة : Pemimpin wanita
17. Sumayyah : سÙمَيَّة : Berkedudukan tinggi; yang bersinar
18. Suha : سÙهَا : Bintang kecil yang cahayanya tersembunyi
19. Suhailah : سÙهَيْلَة : (Diminutif sahlah) Mudah.
20. Sabiqah : سَابÙÙ‚ÙŽØ© : Yang terlebih dahulu
21. Satirah : سَاتÙرَة : Yang menutupi (seperti aib suaminya)
22. Sajidah : سَاجÙدَة : Yang bersujud
23. Sarrah : سَارَّة : nama istri Ibrahim; yang bergembira
24. Salimah : سَالÙÙ…ÙŽØ© : Yang terhindar dari cacat; yang sehat
25. Samiyah : سَامÙÙŠÙŽØ© : Tinggi; terhormat.
26. Sahirah : سَاهÙرَة : Tanah lapang yang mudah dijejaki; tanah lurus dan putih; mata air; bulan; yang berjaga malam
ASY-SYÎN (الشين)
1. Syarifah : شَرÙيْÙÙŽØ© : Yang mulia; yang terhormat
2. Syafi`ah : Ø´ÙŽÙÙيْعَة : Perantara; yang memberi syafat
3. Syafiqah : Ø´ÙŽÙÙيْقَة : Yang menaruh belas kasihan; iba hati; yang lemah lembut
4. Syamma` : شَمَّاء : Yang berhidung mancung
5. Syahba` : شَهْبَاء : Pasukan yang bersenjata lengkap
6. Syahla` : شَهْلاَء : Yang memiliki mata kebiru-biruan
7. Syahidah : Ø´ÙŽÙ‡Ùيْدَة : Wanita yang mati syahid
8. Syahirah : Ø´ÙŽÙ‡Ùيْرَة : Yang termashur
9. Syaima` : شَيْمَاء : Yang bertahi lalat; putrid halimah Sa`diyah, saudara sesusuan Nabi saw
10. Syukriyyah : Ø´ÙكْرÙيَّة : Yang memiliki sifat syukur
ASH-SHÂD (الصاد)
1. Shabirah : صَابÙرَة : Yang bersabar
2. Shahibah : صَاØÙبَة : Istri; pendamping
3. Shadiqah : صَادÙÙ‚ÙŽØ© : Benar; jujur
4. Sha`idah : صَاعÙدَة : Yang meninggi; yang mulai menonjol
5. Shalihah : صَالÙØÙŽØ© : Yang memiliki keahlihan; kelayakan atau keutamaan
6. Shabihah : صَبÙيْØÙŽØ© : Wajah yang berseri-seri; waktu pagi hari raya
7. Shadiqah : صَدÙيْقَة : Teman; sahabat
8. Sha`dah : صَعْدَة : Sungai yang lurus; tanjakan
9. Shafiyyah : صَÙÙيَّة : Yang bersih; jernih; murni; nama salah seorang istrI Nabi saw
10. Shiddiqah :صÙدّÙيْقَة : Yang banyak kebenarannya
ADL-DLÂD (الضاد)
1. Dhari`ah : ضَارÙعَة : Yang kecil mungil; yang masih muda; yang merendahkan diri (arti positif)
2. Dhafiyah : ضَاÙÙÙŠÙŽØ© : Yang lebat (rambutnya)
3. Dhamrah : ضَامÙرَة : Yang halus kulitnya
4. Dhaminah : ضَامÙÙ†ÙŽØ© : Yang menjamin; komitmen
5. Dhawiyah : ضَاوÙÙŠÙŽØ© : Yang bercahaya; kurus
6. Dhahwah : ضَØْوَة : Waktu Dhuha
7. Dhaifah : ضَيّÙÙÙŽØ© : Tamu wanita
8. Dhifaf : ضÙÙَا٠: (Jama` dari Dlaffah) Pinggiran sungai; tebing lembah; suatu kelompok
ATH-THÂ` (الطاء)
1. Thalibah : طَالÙبَة : Yang menuntut ilmu; yang menyenangi sesuatu
2. Thamihah : طَامÙØÙŽØ© : Yang ambisi untuk mencapai puncak
3. Thahirah : طَاهÙرَة : Suci; bersih; mulia; terlindungi dari maksiat dan kehinaan
4. Thahiyah : طَاهÙÙŠÙŽØ© : Tukang masak yang pandai
5. Tharfa` : طَرْÙَاء : Yang baik, yang langka
6. Tharifah : طَرÙيْÙÙŽØ© : Yang jarang ada; aneh, lucu
7. Thariyyah : طَرÙيَّة : Yang empuk; lunak; lembab
8. Thalawah : طَلاَوَة : Yang baik, ceria
9. Thalihah : Ø·ÙŽÙ„ÙيْØÙŽØ© : Yang cantik dan mengagumkan
10. Thali`ah : Ø·ÙŽÙ„Ùيْعَة : Pelopor; perintis
11. Thaibah : طَيّÙبَة : Negeri yang subur dan tentram.
AZH-ZHÂ` (الظاء)
1. Zhafirah : ظَاÙÙرَة : Yang beruntung; yang menang
2. Zha’inah : ظَاعÙÙ†ÙŽØ© : Yang bepergian
3. Zhahirah : ظَاهÙرَة : Jelas; unggul; menang
4. Zhabyah : ظَبْيَة : Kijang betina
5. Zharifah : ظَرÙيْÙÙŽØ© : Yang lembut dan halus
6. Zhafrah : ظَÙْرَة : Kemenangan
7. Zhalilah : ظَلÙيْلَة : Taman yang banyak pepohonannya
8. Zhufairah : ظÙÙَيْرَة : Yang banyak mendapatkan kemenangan
AL-‘AIN (العين)
1. A`idah : عائدة : Yang datang; anugerah; keuntungan; manfaat
2. Abidah : عابدة : Yang taat; yang beribadah; kepada Allah
3. ‘Abirah : عَابÙرَة : Pelalu lalang; yang sedih (berlinang air mata)
4. ‘Atikah : عَاتÙÙƒÙŽØ© : Yang jernih; mulia
5. ‘Adilah : عَادÙÙ„ÙŽØ© : Yang berbuat adil
6. ‘Arifah : عَارÙÙÙŽØ© : Yang mengetahui; anugerah
7. ‘Asilah : عَاسÙÙ„ÙŽØ© : Yang mengambil madu dari tempatnya; yang berbuat baik
8. ‘Ashimah : عَاصÙÙ…ÙŽØ© : Ibu kota suatu negara; yang menjaga suami dan dirinya dari dosa
9. ‘Athifah : عَاطÙÙÙŽØ© : Perasaan; rasa kasih saying
10. ‘Aqila : عَاقÙÙ„ÙŽØ© : Yang berakal; pandai
11. ‘Akifah : عَاكÙÙÙŽØ© : Yang menetap; beri’tikaf
12. ‘Alimah : عَالÙÙ…ÙŽØ© : Pandai; berilmu
13. ‘Amirah : عَامÙرَة : Penghuni; lembah; yang dipenuhi oleh keimanan dan pekerti yang mulia
14. ‘Ahidah : عَاهÙدَة : Yang menjaga janji atau urusan
15. ‘Ablah : عَبْلَة : Wanita yang sempuran fisiknya
16. ‘Adzbah : عَذْبَة : Sedab; baik; enak; lezat
17. ‘Adzra` : عَذْرَاء : Perawan; julukan bagi Maryam
18. ‘Azbah : عَذْبَة : Yang manis dan nikmat
18. ‘Azzah : عَزَّة : Anak kijang/rusa
19. ‘Azizah : عَزÙيْزَة : mulia; terhormat; kuat
20. ‘Azmah : عَزْمَة : Kekuatan; keinginan
21. ‘Asjad : عَسْجَد : Emas; mutiara
22. ‘Asla` : عَسْلاَء : campuran dengan madu
23. ‘Asyirah : عَشÙيْرَة : Kabilah
24. ‘Ashma` : عَصْمَاء : Yang terlindungi; yang terpelihara
25. ‘Athfah : عَطْÙÙŽØ© : Yang penuh welas dan kasih sayang
26. ‘Afifah : عَÙÙيْÙÙŽØ© : Yang mensucikan diri; yang baik
27. ‘Afra` : عَÙْرَاء : Jenis kijang/rusa yang amat putih
28. ‘Aliyyah : عَلÙيَّة : Tinggi
29. ‘Alya` : عَلْيَاء : Tempat yang tinggi; puncak gunung; langit; kemuliaan
30. ‘Anbarah : عَنْبَرَة : Minyak wangi;za’faran
31. ‘Awathif : عَوَاطÙÙ : Jamak dari kata ‘Athifah ; yang penyayang; baik akhlaqnya
32. ‘Itrah : عÙتْرَة : Kerabat dekat
33. ‘Ithaf : عÙطَا٠: Pedang; pakaian
34. ‘Iffat : عÙÙَّت : Yang suci, menjaga diri
35. ‘Inayah : عÙنَايَة : Perhatian; pertolongan; tuntunan
36. ‘Urubah : عÙرÙوْبَة : Yang cantik dan berhijab; Yang tertawa
37. ‘Ulayya : عÙلَيَّا : Diminutif dari kata ‘Alya` ; Puncak; langit; kemuliaan
ALGHAIN (الغين)
1. Ghadah : غادة : Wanita yang lembut
2. Ghaziyah : غَازÙÙŠÙŽØ© : Yang mampu menaklukkan hati karena kecantikannya
3. Ghaliyah : غَالÙÙŠÙŽØ© : Mahal harganya; campuran minyak wangi
4. Ghazalah : غَزَّالَة : Saat matahari terbit; kijang; pertama dari sesuatu
5. Ghaniyyah : غَنÙيَّة : Yang memiliki harta berlimpah
6. Ghaitsanah : غَيْثَانَة : Awan yang menurunkan hujan
7. Ghaina` : غَيْنَاء : Pohon yang dahan-dahannya rimbun
8. Ghaida` : غَيْدَاء : Wanita yang anggun dan lembut
9. Ghurrah : غÙرَّة : Awal munculnya bulan sabit; pemuka kaum; wajah
10. Ghulwa` : غÙلْوَاء : Yang berlebihan; kematangan masa muda
AL-FÂ` (الÙاء)
1. Fa`izah : ÙَائÙزَة : Yang beruntung; yang menang
2. Fa`iqah : ÙَائÙÙ‚ÙŽØ© : Yang paling menonjol kecantikannya dan kebaikannya
3. Fatihah : ÙَاتÙØÙŽØ© : Permulaan sesuatu; surat fatihah
4. Fakhirah : ÙَاخÙرَة : Yang bagus sekali
5. Fadiyah : ÙَادÙÙŠÙŽØ© : Yang mengorbankan diri untuk orang lain dan menyelematkannya
6. Fari’ah : ÙَارÙعَة : Yang panjang dan tinggi
7. Fadhilah : ÙَاضÙÙ„ÙŽØ© : Yang utama; yang menonjol
20. Falihah : ÙَالÙØÙŽØ© : Yang sukses meraih apa yang diinginkan
21. Fathiyyah : ÙَتْØÙيَّة : Dari kata Fath ; pangkal kebaikan, kemenangan dan keberuntungan
22. Fatiyyah : ÙَتÙيَّة : Yang muda dan penuh vitalitas
23. Fakhiriyyah : ÙَخْرÙيَّة : Yang bersifat kebanggaan
24. Farhah : ÙَرْØÙŽØ© : Kesenangan; kegemberiaan
25. Faridah : ÙَرÙيْدَة : Mutiara yang berharga; yang tiada saingannya; sendirian
26. Farizah : ÙَرÙيْزَة : Yang sudah diundi dan diseleksi
27. Fashihah : ÙَصÙيْØÙŽØ© : Fasih; lancar dan baik bicaranya
28. Fathinah : ÙÙŽØ·Ùيْنَة : Cerdas
29. Fakihah : ÙÙŽÙƒÙيْهَة : Yang baik jiwanya
30. Fahimah : ÙÙŽÙ‡Ùيْمَة : Yang banyak paham
31. Fauziyyah : ÙَوْزÙيَّة : Yang bersifat keberuntungan
32. Faiha` : ÙَيْØَاء : Rumah yang luas; julukan bagi kota Damaskus, Bashrah dan Tripoli, Libanon; kuah yang ada rempah-rempahnya
33. Fairuz : ÙَيْرÙوْز : Batu permata yang berwarna biru agak kehijau-hijauan
34. Fidhdhah : ÙÙضَّة : Perak
35. Fikriyyah : ÙÙكْرÙيَّة : Yang bersifat pemikiran
AL-QÂF (القاÙ)
1. Qabilah : قَابÙÙ„ÙŽØ© : Dukun beranak
2. Qanitah : قَانÙتَة : Wanita yang berdiri lama saat shalat dan berdoa
3. Qani’ah : قَانÙعَة : Yang merasa puas; sederhana
4. Qarirah : قَرÙيْرَة : Wanita yang lapang hatinya
5. Qathifah : Ù‚ÙŽØ·ÙيْÙÙŽØ© : Nama tumbuhan; Pakain yang dilemparkan seseorang ke arah dirinya sendiri
6. Qamariyyah : قَمَرÙيَّة : Jenis burung dara yang berkicau
7. Qismiyyah : Ù‚ÙسْمÙيَّة : Wajah yang cantik penampilannya
8. Qiladah :Ù‚Ùلاَدَة : Kalung
9. Qudsiyyah : Ù‚ÙدْسÙيَّة : Kesucian dan keberkahan
10. Qudwah : Ù‚Ùدْوَة : Panutan; suriteladan
AL-KÂF (الكاÙ)
1. Katibah : كَاتÙبَة : Sekretaris
2. Katimah : كَاتÙÙ…ÙŽØ© : Yang menyembunyikan rahasia, pemegang amanah di dalam beramal
3. Kadziyah : كَاذÙÙŠÙŽØ© : Nama jenis bunga yang harum baunya.
4. Kasibah : كَاسÙبَة : Yang beruntung.
5. Kazhimah : كَاظÙÙ…ÙŽØ© : Dapat menahan diri dari amarah
6. Kafiah : كَاÙÙÙŠÙŽØ© : Yang mencukupkan sehingga tidak perlu yang lain
5. Kamilah : كَامÙÙ„ÙŽØ© : Yang sempurna; yang komplit
6. Kahilah : ÙƒÙŽØْلاَء : Wanita yang bercelak
7. Karimah : كَرÙيْمَة : Yang mulia;anak; saudara perempun
8. Kawakib : كَوَاكÙب : Bintang-gemintang
9. Kayyisah : كَيّÙسَة : Wanita yang berakal jernih dan cerdik
10. Kinanah : ÙƒÙنَانَة : Penjagaan; perlindungan
AL-LÂM (اللام)
1. Labibah : لَبÙيْبَة : Wanita yang cerdas; pandai
2. Lahzhah : Ù„ÙŽØْظَة : Sekilas pandang
3. Lathifah : Ù„ÙŽØ·ÙيْÙÙŽØ© : Wanita yang lembut; baik
4. Lamya` : لَمْيَاء : Yang keabu-abuan; agak kurus (sedikit daging)
5. Lahfah : لَهْÙÙŽØ© : Kerinduan
6. Lawahizh : لَوَاØÙظ : Mata yang awas
7. Laila : لَيْلَى : Malam yang gelap
8. Lu`lu`ah : Ù„ÙؤْلÙؤَة : Mutiara
9. Lubabah : Ù„Ùبَابَة : Inti sesuatu; pilihan; nama istri Abbas bin Abdul-Muthalib.
10. Lubanah : Ù„Ùبَانَة : Hajat kebutuhan
11. Lubna : Ù„Ùبْنَى : Sejenis pohon yang mempunyai air seperti madu dan terkadang dijadikan sebagai wewangian dengan membakarnya; madu
12. Luwazah : Ù„Ùوَزَة : Pohon yang berbuah dan amat masyhur; buah badam
AL-MÎM (الميم)
1. Ma`munah : مَأْمÙوْنَة : Yang dapat dipercayai
2. Matsilah : مَاثÙÙ„ÙŽØ© : Yang menyerupai; tampil
2. Majidah : مَاجÙدَة : Yang mulia; yang agung; yang baik budinya
3. Mariyah : مَارÙÙŠÙŽØ© : Wanita yang wajahnya berseri-seri; nama salah seorang istri nabi saw berasal dari Mesir Mariyah al-Qibthiyyah
4. Mazinah : مَازÙÙ†ÙŽØ© : Yang bercahaya wajahnya
5. Maziyah : مَازÙÙŠÙŽØ© : Awan yang membawa air hujan berseri-seri
7. Mahirah : مَاهÙرَة : Pandai
8. Mabrukah : مَبْرÙوْكَة : Yang pendapat barakah
9. Mahabbah : Ù…ÙŽØَبَّة : Kecintaan; kasih saying yang tulus
10. Mahasin : Ù…ÙŽØَاسÙÙ† : Keindahan
11. Mahbubah : Ù…ÙŽØْبÙوْبَة : Yang dicintai; yang disayang; terkasih
12. Mahrusah :Ù…ÙŽØْرÙوْسَة : Yang terlindungi; yang terpelihara; julukan bagi kota Cairo, ibukota Mesir
13. Mahfuzhoh : Ù…ÙŽØÙ’ÙÙوْظَة : Sesuatu yang dihafal/dijaga dengan penuh perhatian
14. Madihah : مَدÙيْØÙŽØ© : Yang terpuji; Yang banyak memuji
15. Marjanah : مَرْجَانَة : Satu biji mutiara
16. Marjuwwah : مَرْجÙوَّة : Orang yang diharapkan
17. Marzaqah : مَرْزÙوْقَة : Yang memperoleh rizki yang banyak
18. Marwah : مَرْوَة : tumbuhan medis dan beraroma; nama bukit di Mekkah (Yaitu tempat sa’i)
19. Maryam : مَرْيَم : Nama ibu Isa as
20. Mazaya : مَزَايَا : Kelebihan; keunggulan
21. Masarrah : مَسَرَّة : Kegembiraan
22. Musrurah : مَسْرÙوْرَة : Yang bergembira
23. Mas`udah : مَسْعÙوْدَة : Yang berbahagia
24. Masya`il : مَشَاعÙÙ„ : Sesuatu yang dinyalakan untuk penerangan;obor
25. Masykurah : مَشْكÙوْرَة : Yang diterima kasihi
26. Masyhurah : مَشْهÙوْرَة : Terkenal; termasyhur
27. Mashunah : مَصÙوْنَة : Yang terjaga
28. Ma’azzah : مَعَزَّة : Tempat yang dimuliakan
29. Ma’zuzah : مَعْزÙوْزَة : Yang memiliki kedudukan di kalangan kaumnya
30. Ma’unah : مَعÙوْنَة : Yang tidak kikir untuk membantu kaumnya
31. Mafakhir : Ù…ÙŽÙَاخÙر : Sesuatu yang dibangga-banggakan
32. Maqbulah : مَقْبÙوْلَة : Yang diterima
33. Maqshudah : مَقْصÙوْدَة : Yang dituju
34. Makkiyyah : مَكّÙيَّة : Dinisbahkan kepada kota Mekkah
35. Malihah : Ù…ÙŽÙ„ÙيْØÙŽØ© : Cantik; indah penampilannya
36. Mamduhah : مَمْدÙوْØÙŽØ© : Yang dipuji
37. Manal : مَنَال : Anugerah dan nikmat Allah
38. Manahil : مَنَاهÙÙ„ : Sumber ilmu dan akhlaq
39. Mantsurah : مَنْثÙوْرَة : Ucapan yang baik
40. Mansyudah : مَنْشÙوْدَة : Yang dituntut untuk memenuhi kepentingan manusia; yang diidam-idamkan
41. Manshurah : مَنْصÙوْرَة : Yang ditolong
42. Mani`ah : Ù…ÙŽÙ†Ùيْعَة : Kuat perkasa
43. Mawaddah : مَوَدَّة : Kasih saying; kecintaan
44. Mauhibah : مَوْهÙبَة : Anugrah; hadiah; pemberian
45. Mahdiyyah : مَهْدÙيَّة : Yang mendapat hidayah Allah
46. Mahibah : Ù…ÙŽÙ‡Ùيْبَة : Yang disegani; penuh wibawa
47. Mayyasah : مَيَّاسَة : Bintang yang berkilau
48. Mayyadah : مَيَّادَة : Yang bergoyang-goyang
49. Maitsa` : مَيْثَاء : Pepasir yang ringan dan tanah datar yang baik
50. Maysurah : مَيْسÙوْرَة : Yang dimudahkan
51. Maimunah : مَيْمÙوْنَة : Yang diberi kebaikan; yang diberi taufik
52. Maila : مَيْلاَء : Pohon yang banyak cabangnya; yang condong
53. Miskah : Ù…Ùسْكَة : Kasturi
54. Misykah : Ù…Ùشْكَاة : Lentera
55. Mibarrah : Ù…Ùبَرَّة : Makanan untuk bepergian yang ringan
56. Mu’minah : Ù…ÙؤْمÙÙ†ÙŽØ© : Wanita yang beriman
57. Mu’nisah : Ù…ÙؤْنÙسَة : Wanita yang menghibur
58. Mubinah : Ù…ÙبÙيْنَة : Yang menjelaskan apa yang diinginkannya
59. Mujahidah : Ù…ÙجَاهÙدَة : Yang berjihad
60. Muhsinah : Ù…ÙØْسÙÙ†ÙŽØ© : Yang berbuat baik
61. Mukhlishoh : Ù…ÙخْلÙصَة : Yang ikhlas
62. Mudrikah : Ù…ÙدْرÙÙƒÙŽØ© : Yang memiliki pemahaman yang baik
63. Muradah : Ù…Ùرَادَة : Yang dicintai
64. Murtaja : Ù…Ùرْتَجَى : Tempat menumpukan cita-cita
65. Muznah : Ù…Ùزْنَة : Awan yang membawa air
66. Musta’inah : Ù…ÙسْتَعÙيْنَة : Yang minta pertolongan Allah
67. Muslimah : Ù…ÙسْلÙÙ…ÙŽØ© : Wanita muslimah
68. Musyirah : Ù…ÙØ´Ùيْرَة : Yang memberikan masukan
69. Mudhi`ah : Ù…ÙضÙيْئَة : Bercahaya; wajah yang berseri-seri
70. Muthi`ah : Ù…ÙØ·Ùيْعَة : Taat; lembut; mudah
71. Mu`adzah : Ù…Ùعَاذَة : Yang terpelihara; yang terlindungi
72. Mu’inah : Ù…ÙعÙيْنَة : Yang membantu hajat orang
73. Mufidah : Ù…ÙÙÙيْدَة : Yang berguna bagi orang lain
74. Multazimah : Ù…ÙلْتَزÙÙ…ÙŽØ© : Yang komitmen
75. Mumtazah : Ù…Ùمْتَازَة : Yang unggul dan memiliki kelebihan; istimewa
76. Muna : Ù…ÙÙ†ÙŽÙ‰ : Harapan; cita-cita
77. Munibah : Ù…ÙÙ†Ùيْبَة : Yang kembali kepada Tuhannya
78. Munirah : Ù…ÙÙ†Ùيْرَة : Bercahaya; terang
79. Munifah : Ù…ÙÙ†ÙيْÙÙŽØ© : Tinggi; serasi
80. Muhjah : Ù…Ùهْجَة : Darah jantung dan roh
81. Muwaffaqah : Ù…ÙÙˆÙŽÙÙ‘ÙŽÙ‚ÙŽØ© : Yang mendapatkan ilham; mendapat petunjuk/taufiq
AN-NÛN (النون)
1. Na`ilah : نَائÙÙ„ÙŽØ© : Yang mendapatkan nugerah apa yang diinginkan –insya Allah-
2. Na`ibah : نَائÙبَة : Yang mewakili
4. Natsirah : نَاثÙرَة : Yang pandai merangkai prosa
5. Najilah : نَاجÙÙ„ÙŽØ© : Yang memiliki keturunan yang terhormat
6. Najihah : نَاجÙØÙŽØ© : Yang sukses
7. Najiyah : نَاجÙÙŠÙŽØ© : Selamat
8. Nadiyah : نَادÙÙŠÙŽØ© : Yang memanggil
9. Nasyidah : نَاشÙدَة : Yang mencita-citakan kesempurnaan dan dapat meraih cita-cita
10. Nashi’ah : نَاصÙعَة : Yang polos, suci dan terang
11. Nasihah : نَاصÙØÙŽØ© : Wanita penasihat
12. Nazhimah : نَاظÙÙ…ÙŽØ© : Ahli membuat syair; kumpulan mutiara
13. Na`imah : نَاعÙÙ…ÙŽØ© : Yang halus, lembut
14. Nafi`ah : نَاÙÙعَة : Yang memberi manfaat kepada orang lain
15. Namiah : نَامÙÙŠÙŽØ© : Yang sempurna tubuh, akal dan akhlaqnya
16. Nahidhah : نَاهÙضَة : Yang bangkit dengan tekad bulat
17. Nahilah : نَاهÙÙ„ÙŽØ© : Yang menyumbangkan ilmu dan adab
18. Nabilah : نَبÙيْلَة : Mulia; terhormat; pandai
19. Nabihah : نَبÙيْهَة : Yang cerdas dan unggul
20. Najdah : نَجْدَة : Cepat menolong
21. Najla` : نَجْلاَء : Yang memiliki mata yang hitam, indah dan lebar
22. Najmah : نَجْمَة : Bintang; kata-kata
23. Najwa : نَجْوَى : Pembicaraan antara dua orang; bisikan
24. Najibah : نَجÙيْبَة : Yang cerdas, berakal lagi cerdik
25. Nakhwah : نَخْوَة : Harga diri; maruwah
26. Nadidah : نَدÙيْدَة : Yang semisal, sepadan; yang sama
27. Narjis : نَرْجÙس : Tumbuhan yang enak aromanya
28. Nazihah : نَزÙيْهَة : Yang jauh dari hal-hal yang buruk
29. Nasibah : نَسÙيْبَة : Yang nasabnya terhormat
30. Nasywah : نَشْوَة : Kebahagiaan dan kegembiraan
31. Nasyithah : Ù†ÙŽØ´Ùيْطَة : Yang gesit dan enerjik
32. Nasyamah : نَشَامَة : Yang kuat, suci dan punya kepribadian kokoh
33. Nadhirah : نَضÙرَة : Yang penuh vitalitas dan menawan
34. Nazhirah : نَظÙيْرَة : Yang setara, sepadan; menjadi pusat perhatian
35. Na’amah : نَعَامَة : Nama burung yang terkenal
36. Nafhah : Ù†ÙŽÙÙ’ØÙŽØ© : Aroma yang melegakan hati
37. Nafisah : Ù†ÙŽÙÙيْسَة : Yang amat berharga; berkedudukan tinggi
38. Naqiyyah : Ù†ÙŽÙ‚Ùيَّة : Yang bersih
39. Nawal : نَوَال : Bagian; pemberian
40. Nawwarah : نَوَّارَة : Yang amat bercahaya
41. Nibras : Ù†Ùبْرَاس : Lentera yang bercahaya
42. Nirdin : Ù†ÙرْدÙيْن : Tumbuhan yang enak aromanya
43. Nisrin : Ù†ÙسْرÙيْن : Bunga ros putih semerbak dan amat menyengat
44. Nismah : Ù†Ùسْمَة : Angin semilir
45. Ni’mah : Ù†Ùعْمَة : Nikmat; karunia
46. Nuzhah : Ù†Ùزْهَة : Rileks; tamasya
47. Nuwairah : Ù†Ùوَيْرَة : Api kecil yang bercahaya dan membakar
48. Nufah (Nova) : Ù†ÙوْÙÙŽØ© : Yang sempurna tinggi dan kecantikannya
49. Nuha : Ù†ÙÙ‡ÙŽÙ‰ : Akal
AL-HÂ` (الهاء)
1. Hasyimah : هَاشÙÙ…ÙŽØ© : Yang pintar membuat susu
2. Hasyimiyyah : هَاشÙÙ…Ùيَّة : Dinisbahkan kepada Bani Hasyim
3. Hajar : هَاجَر : Waktu tengah hari tepat saat udara panas
4. Halah : هَالَة : Lingkaran cahaya
5. Hazar : هَزَار : sejenis burung yang merdu suaranya
6. Hallabah : هَلاَّبَة : Angin dingin disertai hujan
7. Halilah : Ù‡ÙŽÙ„Ùيْلَة : Tanah yang terkena hujan
8. Hamsa` : هَمْسَاء : Yang membisikkan
9. Hamsah : هَمْسَة : Bisikan
9. Hana` : هَنَاء : Kegembiraan; kebahagiaan
10. Hanadi : هَنَادÙÙŠ : Dinisbahkan kepada India
11. Haniyyah : Ù‡ÙŽÙ†Ùيَّة : Yang senang dan gembira
12. Hawadah : هَوَادَة : Kelembutan, ketenangan
13. Haya : هَيَا : Yang bagus gerakan dan penampilannya
14. Hayaf : هَيَا٠: Yang sangat haus
15. Haibah : هَيْبَة : Kewibawaan
16. Haifa` : هَيْÙَاء : Yang ramping pinggangnya
17. Hibah : Ù‡Ùبَة : Pemberian; anugerah
18. Hidayah : Ù‡Ùدَايَة : Hadiyah; petunjuk
19. Hilalah : Ù‡Ùلاَلَة : Bulan penuh
20. Himmah : Ù‡ÙÙ…ÙŽØ© : Kemauan
21. Hindun : Ù‡Ùنْد : Nama isteri Abu Sufyan; segerombolan onta
22. Hila : Ù‡Ùيْلاَ : Pasir
23. Hubairah : Ù‡Ùبَيْرَة : Binatang buas sejenis anjing hutan
24. Huda : Ù‡Ùدَى : Pentunjuk; menunjukkan dengan kelembutan
25. Huwaidah : Ù‡Ùوَيْدَة : Yang menyatukan dan tidak mencerai-beraikan dengan cara lembut
AL-WÂW (الواو)
1. Wa`ilah : وَائÙÙ„ÙŽØ© : Yang kembali kepada Allah
2. Watsiqah : وَاثÙÙ‚ÙŽØ© : Yang memiliki kepercayaan pada dirinya sendiri
3. Wajidah : وَاجÙدَة : Yang merasa cukup dengan dirinya dan tidak terlalu memerlukan bantuan orang
4. Wahah : وَاØÙŽØ© : Tanah subur terletak di gerun pasir
5. Wadi’ah : وَادÙعَة : Yang tenang dan mantap
6. Warifah : وَارÙÙÙŽØ© : Yang panjang
7. Washilah : وَاصÙÙ„ÙŽØ© : Yang menyambut hubungan dengan sanak kerabatnya
8. Wadlihah : وَاضÙØÙŽØ© : Yang jelas; yang istiqamah
9. Wa’izhah : وَاعÙظَة : Wanita yang memberikan wejangan, nasehat
10. Wafirah : وَاÙÙرَة : Yang sempurna, banyak baiknya dan merata manfa’atnya
11. Wajnah : وَجْنَة : Yang diatas kedua pipi
12. Wajizah : وَجÙيْزَة : Yang bicaranya ringkas
13. Wajihah : وَجÙيْهَة : Yang memiliki urusan dan kehormatan
14. Wahidah : ÙˆÙŽØÙيْدَة : Yang satu-satunya; sendirian
15. Wada’ : وَدَاع : Ketenangan; perpisahan
16. Wardah : وَرْدَة : Bunga ros
17. Wazirah : وَزÙيْرَة : Menteri wanita
18. Wasma` : وَسْمَاء : Bekas keindahan dan kecantikan
19. Wasithah : وَسÙيْطَة : Wanita Perantara; Yang menjadi pemutus perkara/wasit
20. Wasimah : وَسÙيْمَة : Wajah yang cantik
21. Washifah : وَصÙيْÙÙŽØ© : Pendamping ratu; dayang
22. Wadli`ah : وَضÙيْئَة : Yang cantik sekali
23. Wathfa` : وَطْÙَاء : Yang bulu alisnya lebat
24. Wafa` : ÙˆÙŽÙَاء : Ketulusan; Kesetiaan
25. Wafidah : ÙˆÙŽÙÙيْدَة : Yang datang
26. Wafiqah : ÙˆÙŽÙÙيْقَة : Yang mendapatkan taufiq
27. Wafiyyah : ÙˆÙŽÙÙيَّة : Yang setia
28. Wala` : وَلاَء : Loyalitas
29. Walladah : وَلاَّدَة : Yang banyak anak
30. Waliyyah : ÙˆÙŽÙ„Ùيَّة : Wali (wanita); penanggung jawab (wn)
31. Widad : ÙˆÙدَاد : Yang mencintai orang-orang di sekitarnya
32. Wisyah : ÙˆÙØ´ÙŽØ§Ø : Sulaman dari mutiara
33. Wifaq : ÙˆÙÙَاق : Yang sesuai dengan dikehendaki
34. Wihad : ÙˆÙهَاد : Dataran rendah
AL-YÂ` (الياء)
1. Yasminah :يَاسَمÙيْنَة : Bunga yasmin
2. Yafi`ah : يَاÙÙعَة : Yang menginjak baligh
3. Yaqutah : يَاقÙوْتَة : Salah satu jenis batu mulia; yaqut
4. Yani’ah : يَانÙعَة : Buah sudah boleh dipetik
5. Yasra` : يَسْرَاء : Wanita kidal
6. Yaqzhanah : يَقْظَانَة : Yang tanggap/sigap; jaga
7. Yamamah : يَمَامَة : Sejenis burung dara
7. Yamaniyyah : يَمَانÙيَّة : Yang bersifat keberkahan
8. Yusra : ÙŠÙسْرَى : Yang paling mudah
5. Yusriyyah :ÙŠÙسْرÙيَّة : Yang bersifat mudah
6. Yumna : ÙŠÙمْنَى : Tangan kanan